-
"Isuk keneh geus miang ka huma." Artinya: "Sudah berangkat ke ladang/sawah sejak pagi buta." Penjelasan: Kalimat ini nunjukkin aktivitas seorang petani yang bangun pagi banget buat mulai kerja di huma-nya. Khas banget kan suasana pedesaan Sunda?
-
"Panen pare di huma taun ieu lumayan ngahasilkeun." Artinya: "Panen padi di ladang/sawah tahun ini lumayan menghasilkan." Penjelasan: Ini kalimat ungkapan rasa syukur atau laporan hasil panen. Kata "pare" itu artinya padi. Jadi, "huma" di sini jelas merujuk ke lahan padi.
-
"Budak leutik sok resep ulin di gigireun huma bapa na." Artinya: "Anak kecil sering suka bermain di pinggir ladang/sawah ayahnya." Penjelasan: Walaupun anak kecil, tapi lokasinya spesifik di pinggir huma. Ini nunjukkin kalau "huma" itu punya area yang jelas, dan aktivitas orang di sekitarnya.
-
"Parotongna gede pisan, matak humana subur." Artinya: "Saluran airnya sangat besar, makanya ladangnya/sawahnya subur." Penjelasan: Kalimat ini ngebahas soal irigasi atau pengairan. Ketersediaan air itu penting banget buat kesuburan "huma", terutama buat padi.
-
"Ulah waka nulungan jalma nu keur cape digawe di huma." Artinya: "Jangan mengganggu orang yang sedang capek bekerja di ladang/sawah." Penjelasan: Ini lebih ke nasihat atau etika. Pas lagi kerja di "huma", apalagi pas panen atau nyangkul, pasti butuh fokus dan tenaga. Jadi, sebaiknya nggak diganggu.
-
"Ti kajauhan katempo tatangkalan ngiuhan huma nu lega." Artinya: "Dari kejauhan terlihat pepohonan menaungi ladang/sawah yang luas." Penjelasan: Kalimat ini menggambarkan pemandangan "huma" yang luas dengan dikelilingi pepohonan, menciptakan suasana yang teduh dan asri.
-
"Aki jeung nini keur ngadamel huma anyar di tonggoh." Artinya: "Kakek dan nenek sedang membuat ladang/sawah baru di arah belakang (bukit/dataran tinggi)." Penjelasan: Ini nunjukkin kalau "huma" bisa juga berarti ladang yang baru dibuka atau digarap, dan lokasinya bisa di daerah yang agak tinggi.
-
"Beungeutna beureum lantaran kapanasan lila di huma." Artinya: "Wajahnya merah karena kepanasan lama di ladang/sawah." Penjelasan: Ini deskripsi fisik seseorang yang sering beraktivitas di bawah sinar matahari langsung saat bekerja di "huma". Sangat umum terjadi pada petani.
-
"Unggal usum halodo, urang sok ngirangan ngagarap huma nu teu kakeukeupan cai." Artinya: "Setiap musim kemarau, kami selalu mengurangi menggarap ladang/sawah yang tidak mendapat air." Penjelasan: Kalimat ini menyoroti tantangan petani saat musim kemarau, di mana ketersediaan air sangat memengaruhi keputusan mereka dalam menggarap "huma".
-
"Lalaki eta mah ngurus huma jeung ingon-ingonna bari ramah ka tatangga." Artinya: "Laki-laki itu mengurus ladang/sawah dan ternaknya sambil ramah kepada tetangga." Penjelasan: Kalimat ini menunjukkan bahwa aktivitas di "huma" seringkali beriringan dengan beternak atau memelihara hewan ternak. Dan tetap menjaga hubungan baik dengan orang lain.
| Read Also : IOSCIS Surgical ACSC Technician: Your Career Roadmap -
"Hayu urang ngariung di huma imah kuring, aya cau nu asak." Artinya: "Ayo kita berkumpul di halaman rumah saya, ada pisang yang matang." Penjelasan: Di sini "huma imah" jelas berarti halaman rumah. Ada tawaran makanan (pisang) yang jadi daya tarik buat ngumpul.
-
"Barudak keur arulin di huma, ngadagoan bapana mulang." Artinya: "Anak-anak sedang bermain di halaman, menunggu ayahnya pulang." Penjelasan: Kalimat ini menggambarkan anak-anak yang lagi main di "huma" (halaman) sambil nungguin orang tua pulang kerja. Suasana santai.
-
"Si Euis keur ngasuh orokna bari diuk dina bangku huma." Artinya: "Si Euis sedang mengasuh bayinya sambil duduk di bangku halaman." Penjelasan: Menunjukkan aktivitas santai di "huma" (halaman). Ada perabotan pendukung seperti bangku.
-
"Mangkok bakso teh sok dibawakeun ka huma mun keur rame ngobrol." Artinya: "Mangkok bakso itu sering dibawakan ke halaman jika lagi ramai ngobrol." Penjelasan: Ini nunjukkin kalau "huma" (halaman) itu jadi tempat nyaman buat ngobrol santai, sampai-sampai makanan pun dibawa ke sana.
-
"Ulah loba teuing ngarokok di huma, bisi teu ngeunah ka tatangga." Artinya: "Jangan terlalu banyak merokok di halaman, takut tidak enak ke tetangga." Penjelasan: Kalimat ini berkaitan dengan etika sosial di area berkumpul (huma/halaman) yang berdekatan dengan tetangga. Menjaga kenyamanan bersama.
-
"Di huma urang sok dipake manggung dangdut mun aya acara hajatan." Artinya: "Di halaman kami sering dipakai untuk panggung dangdut jika ada acara hajatan." Penjelasan: Ini contoh pemanfaatan "huma" (halaman) yang lebih besar untuk acara komunal seperti hajatan. Bisa jadi halaman rumah yang luas atau area lapang di dekat rumah.
-
"Hare-hare di huma bari ngadagoan maghrib." Artinya: "Santai-santai di halaman sambil menunggu waktu maghrib." Penjelasan: Kalimat ini menggambarkan aktivitas menunggu waktu ibadah di sore hari dengan suasana santai di "huma" (halaman).
-
"Jajanan anu dijual di tukang bako teh, sok dibeuli ku barudak nu keur ngumpul di huma." Artinya: "Jajanan yang dijual di warung dekat situ, sering dibeli oleh anak-anak yang sedang berkumpul di halaman." Penjelasan: Menunjukkan "huma" sebagai tempat di mana anak-anak berkumpul dan seringkali jajan.
-
"Ti jaman baheula, mun aya nu ngalamar, sok resep ngobrolna di huma." Artinya: "Sejak dulu, jika ada yang melamar, seringkali obrolannya di halaman." Penjelasan: Ini menunjukkan tradisi di beberapa daerah, di mana obrolan penting seperti lamaran sering dilakukan di area semi-privat seperti "huma" (halaman).
-
"Mang Dadang keur ngaroko bari ngalungsar di bangku huma." Artinya: "Mang Dadang sedang merokok sambil bersandar di bangku halaman." Penjelasan: Deskripsi kegiatan santai seorang bapak-bapak di "huma" (halaman) rumahnya. Sangat umum dan natural.
Guys, kalau kalian lagi belajar bahasa Sunda, pasti pernah dengar istilah "huma". Nah, "huma" ini punya makna yang cukup unik dan sering dipakai dalam percakapan sehari-hari sama orang Sunda. Artikel ini bakal ngebahas tuntas apa itu "huma" dalam bahasa Sunda, beserta contoh-contoh kalimatnya biar kalian makin jago ngobrol pakai bahasa Sunda. Siap-siap ya, kita bakal ngulik bareng!
Memahami Arti Kata "Huma" dalam Bahasa Sunda
Jadi gini, guys, kata "huma" dalam bahasa Sunda itu sebenarnya punya dua makna utama, tergantung konteks pemakaiannya. Yang pertama dan paling umum, "huma" itu merujuk pada ladang atau sawah yang luas, biasanya terbuka, dan ditanami padi atau tanaman palawija lainnya. Konsep "huma" ini seringkali identik sama suasana pedesaan yang asri, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Bayangin aja, hamparan hijau padi yang membentang luas, angin sepoi-sepoi, dan udara segar. Itu dia gambaran klasik dari "huma". Di daerah Sunda, terutama di pelosok-pelosok desa, "huma" ini jadi sumber mata pencaharian utama bagi banyak petani. Mereka menggarap "huma" ini dengan penuh kerja keras, dari mulai menanam, merawat, sampai panen. Prosesnya pun biasanya melibatkan gotong royong antarwarga, yang makin memperkuat ikatan sosial di masyarakat. Pengelolaan "huma" ini juga seringkali masih tradisional, di mana para petani sangat bergantung pada kondisi alam seperti curah hujan dan kesuburan tanah. Makanya, doa dan ritual adat seringkali menyertai kegiatan di "huma", sebagai bentuk penghormatan pada alam dan harapan agar panen melimpah. Bukan cuma sekadar lahan pertanian, "huma" itu juga jadi simbol kehidupan agraris yang kental dengan nilai-nilai luhur. Kehidupan di "huma" mengajarkan kesabaran, ketekunan, dan rasa syukur. Ketika padi mulai menguning, perasaan lega dan bahagia pasti menyelimuti para petani setelah berbulan-bulan bekerja keras. Proses panen di "huma" pun seringkali dirayakan dengan suka cita, menjadi momen berkumpulnya keluarga besar dan tetangga. Tradisi ini tetap terjaga lestari di banyak daerah pedesaan Sunda, menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya mereka.
Nah, makna kedua dari "huma" ini agak sedikit berbeda, tapi masih berhubungan erat dengan aktivitas di ladang. Dalam konteks ini, "huma" bisa diartikan sebagai tempat atau area terbuka di dekat rumah (kampung/pemukiman) yang digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti tempat bermain anak, tempat berkumpul warga, atau sekadar tempat santai sambil menikmati udara. Ini sering disebut juga sebagai "buruan" dalam bahasa Sunda. Jadi, kalau ada orang Sunda bilang lagi "ngumpul di huma", bisa jadi maksudnya mereka lagi nongkrong di halaman depan rumah atau di lapangan dekat pemukiman, bukan di sawah yang luas. Konteks ini lebih ke arah ruang publik di lingkungan tempat tinggal. Anak-anak bisa lari-larian, ibu-ibu bisa sambil ngobrol dan mengawasi anak mereka, bapak-bapak bisa santai sambil ngopi. Tempat "huma" dalam makna kedua ini jadi pusat kehidupan sosial masyarakat pedesaan. Di sana seringkali terjadi interaksi antarwarga, tukar informasi, berbagi cerita, bahkan menyelesaikan masalah bersama. Suasananya lebih akrab dan kekeluargaan. Kalau ada hajatan atau acara kumpul-kumpul, "huma" ini sering jadi tempat utamanya. Makanya, jangan heran kalau di beberapa daerah, terutama yang masih mempertahankan budaya Sunda kental, istilah "huma" ini masih sering terdengar dalam percakapan sehari-hari. Penting banget buat kita paham kedua makna ini biar nggak salah ngerti pas denger orang ngomong bahasa Sunda. Jadi, intinya, "huma" itu bisa ladang luas, bisa juga halaman atau area berkumpul. Keren kan? Bahasa Sunda memang kaya banget maknanya.
Contoh Kalimat Menggunakan Kata "Huma" (Makna Sawah/Ladang)
Oke, guys, sekarang kita masuk ke bagian yang paling seru: contoh kalimatnya! Supaya kalian makin kebayang gimana sih aslinya kata "huma" ini dipakai dalam percakapan sehari-hari orang Sunda, yuk kita simak beberapa contoh kalimatnya. Kita mulai dari makna "huma" sebagai sawah atau ladang luas ya. Ingat, ini yang berhubungan sama pertanian dan suasana pedesaan yang khas.
Contoh Kalimat Menggunakan Kata "Huma" (Makna Halaman/Area Berkumpul)
Nah, sekarang kita pindah ke makna kedua dari "huma", yaitu halaman rumah atau area terbuka di sekitar pemukiman yang biasa dipakai buat kumpul-kumpul atau aktivitas santai. Ingat, ini beda ya sama sawah. Maknanya lebih ke ruang sosial sehari-hari.
Kesimpulan: Pahami Konteks, Kuasai "Huma"!
Nah, guys, gimana? Udah mulai kebayang kan bedanya makna "huma" dalam bahasa Sunda? Intinya, kata "huma" itu punya fleksibilitas makna yang keren banget. Bisa merujuk pada ladang atau sawah yang luas, identik dengan kehidupan agraris dan pemandangan alam yang asri. Di sisi lain, bisa juga berarti halaman rumah atau area berkumpul di sekitar pemukiman, yang jadi pusat aktivitas sosial dan interaksi sehari-hari. Kunci utamanya adalah memperhatikan konteks kalimatnya. Kalau ngomongin soal tanam-menanam, panen, atau pemandangan alam yang hijau membentang, kemungkinan besar itu "huma" yang berarti sawah/ladang. Tapi kalau lagi ngomongin nongkrong, ngobrol santai, anak-anak main, atau hajatan, nah itu bisa jadi "huma" yang berarti halaman atau area berkumpul.
Dengan memahami kedua makna ini dan sering berlatih menggunakan contoh-contoh kalimat di atas, dijamin kalian bakal makin pede ngobrol pakai bahasa Sunda. Jangan takut salah, yang penting terus mencoba dan belajar. Bahasa Sunda itu indah, guys, dan "huma" adalah salah satu kekayaan kosakatanya yang perlu kita jaga dan lestarikan. Terus semangat belajar ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Lastest News
-
-
Related News
IOSCIS Surgical ACSC Technician: Your Career Roadmap
Alex Braham - Nov 16, 2025 52 Views -
Related News
Iowa Hawkeyes Vs. Maryland Terrapins: Game Day!
Alex Braham - Nov 18, 2025 47 Views -
Related News
Cavs Vs Pacers 2017: A Playoff Showdown
Alex Braham - Nov 9, 2025 39 Views -
Related News
Senegalese Pseudosclerotinia Chechenica: A Deep Dive
Alex Braham - Nov 17, 2025 52 Views -
Related News
IPad Mini 6 Cellular: Everything You Need To Know
Alex Braham - Nov 16, 2025 49 Views